Poker Online Indonesia - Kota Pattaya yang terletak di pesisir Thailand punya bangunan berarsitektur cantik yang bisa memanjakan mata wisatawan. Salah satunya adalah The Sanctuary of Truth, istana kayu yang disebut-sebut paling antik se-Thailand.
Pattaya memang menawarkan banyak tempat wisata menarik dan ramai dikunjungi wisatawan. Kota di pesisir Thailand ini juga menawarkan bangunan berarsitektur cantik seperti The Sanctuary of Truth.
The Sanctuary of Truth atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Suaka Kebenaran' terletak di Naklua Road, Banglamung, Pattaya. Bangunan ini dilansir menjadi bangunan paling antik dan kuno di Thailand. Istana ini dibangun sejak tahun 1981, namun belum rampung hingga sekarang.
Perjalanan yang ditempuh dari pusat Kota Pattaya ke tempat ini tidak begitu lama. Jalan menuju The Sanctuary of Truth bukanlah jalan-jalan besar seperti yang saya bayangkan mengingat gambar bangunan ini nampak begitu besar.
Saya melewati jalan yang lumayan kecil yang mirip seperti perumahan d imana kanan kirinya berjajar rapi rumah dan fasilitas umum lainnya seperti tempat ibadah dan minimarket. Namun saat mobil yang saya tumpangi berhenti dan saya berjalan menuju pintu masuk tempat wisata ini, saya terkejut bukan kepalang.
Area ini sungguh sangat luas. Saya sempat heran tempat wisata yang begitu indah dan luas ini berada di sekitar pemukiman warga dengan jalan yang tidaklah begitu besar. Setelah saya membayar 450 Baht atau sekitar Rp 180.000, saya mendapat stiker yang ditempelkan di baju sebagai pengganti tiket.
Dari loket tiket, saya menuruni anak tangga yang lumayan curam. Meskipun saya belum mendekati The Sanctuary of Truth, saya bisa melihat bangunan ini dan pantai Naklua dari kejauhan yang menambah kesan mengagumkan.
Karena terletak di pinggir pantai, saya berjalan di atas pasir yang menyebar di seluruh luar kawasan ini. Sebelum masuk ke dalam, tiap pengunjung diberi pelindung kepala karena bangunan ini juga masih dalam proses pembangunan.
Bangunan ini sangat indah dan membuat saya terkagum-kagum cukup lama. Bangunan setinggi 105 meter ini secara keseluruhan dibuat dari material kayu saja. Bangunan yang terlihat seperti candi dan istana ini memiliki detail yang begitu rumit namun indah. Tiap detail bangunan dihiasi dengan ukiran-ukiran kayu yang menakjubkan mulai dari ukiran patung dewa hingga ukiran yang menggambarkan tokoh-tokoh Buddha.
Agar saya tidak ‘tersesat’ dalam bangunan ini, saya mengambil brosur yang disediakan di dalam. Ternyata konstruksi bangunan ini menggambarkan bahwa manusia hanyalah sebagian kecil dibandingkan alam semesta di mana nanti manusia akan kembali menjadi satu dengan alam.
The Sanctuary of Truth juga merefleksikan bahwa peradaban manusia tidak dapat dipisahkan dari agama, filosofi, dan seni. Ukiran di setiap detail bangunan ini juga memiliki arti yang melambangkan 7 Sang Pencipta menurut ajaran Buddha. Manusia tidak dapat lahir dan berada di dunia jika tidak ada 7 Penciptanya yakni Surga, Bumi, Ayah, Ibu, Bulan, Matahari dan Bintang.
Pattaya memang menawarkan banyak tempat wisata menarik dan ramai dikunjungi wisatawan. Kota di pesisir Thailand ini juga menawarkan bangunan berarsitektur cantik seperti The Sanctuary of Truth.
The Sanctuary of Truth atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Suaka Kebenaran' terletak di Naklua Road, Banglamung, Pattaya. Bangunan ini dilansir menjadi bangunan paling antik dan kuno di Thailand. Istana ini dibangun sejak tahun 1981, namun belum rampung hingga sekarang.
Perjalanan yang ditempuh dari pusat Kota Pattaya ke tempat ini tidak begitu lama. Jalan menuju The Sanctuary of Truth bukanlah jalan-jalan besar seperti yang saya bayangkan mengingat gambar bangunan ini nampak begitu besar.
Saya melewati jalan yang lumayan kecil yang mirip seperti perumahan d imana kanan kirinya berjajar rapi rumah dan fasilitas umum lainnya seperti tempat ibadah dan minimarket. Namun saat mobil yang saya tumpangi berhenti dan saya berjalan menuju pintu masuk tempat wisata ini, saya terkejut bukan kepalang.
Area ini sungguh sangat luas. Saya sempat heran tempat wisata yang begitu indah dan luas ini berada di sekitar pemukiman warga dengan jalan yang tidaklah begitu besar. Setelah saya membayar 450 Baht atau sekitar Rp 180.000, saya mendapat stiker yang ditempelkan di baju sebagai pengganti tiket.
Dari loket tiket, saya menuruni anak tangga yang lumayan curam. Meskipun saya belum mendekati The Sanctuary of Truth, saya bisa melihat bangunan ini dan pantai Naklua dari kejauhan yang menambah kesan mengagumkan.
Karena terletak di pinggir pantai, saya berjalan di atas pasir yang menyebar di seluruh luar kawasan ini. Sebelum masuk ke dalam, tiap pengunjung diberi pelindung kepala karena bangunan ini juga masih dalam proses pembangunan.
Bangunan ini sangat indah dan membuat saya terkagum-kagum cukup lama. Bangunan setinggi 105 meter ini secara keseluruhan dibuat dari material kayu saja. Bangunan yang terlihat seperti candi dan istana ini memiliki detail yang begitu rumit namun indah. Tiap detail bangunan dihiasi dengan ukiran-ukiran kayu yang menakjubkan mulai dari ukiran patung dewa hingga ukiran yang menggambarkan tokoh-tokoh Buddha.
Agar saya tidak ‘tersesat’ dalam bangunan ini, saya mengambil brosur yang disediakan di dalam. Ternyata konstruksi bangunan ini menggambarkan bahwa manusia hanyalah sebagian kecil dibandingkan alam semesta di mana nanti manusia akan kembali menjadi satu dengan alam.
The Sanctuary of Truth juga merefleksikan bahwa peradaban manusia tidak dapat dipisahkan dari agama, filosofi, dan seni. Ukiran di setiap detail bangunan ini juga memiliki arti yang melambangkan 7 Sang Pencipta menurut ajaran Buddha. Manusia tidak dapat lahir dan berada di dunia jika tidak ada 7 Penciptanya yakni Surga, Bumi, Ayah, Ibu, Bulan, Matahari dan Bintang.
No comments:
Post a Comment