Poker Online indonesia | Poker online terpercaya

Tragis, Baru 12 Jam Menikah Wanita Muda Ini Meninggal


Emma Gilhepsy, seorang wanita muda penderita kanker lidah, meninggal dunia hanya 12 jam setelah menikah dengan pria pujaannya, Michael Gilhepsy, seorang teknisi Angkatan Udara Inggris.
Mereka menikah di Kapel St Johns Hospice di Lancaster. Namun pada malam pernikahannya itu, Emma yang sebulan lagi akan berusia 29 tahun, meninggal di hadapan suami barunya itu.
"Saya bersama dia saat dia menghembuskan napas terakhir, dan saya tidak akan pernah melupakannya," kata Michael, sebagaimana dilansir Mirror.co.uk, Rabu (24/12).
Emma sebelumnya pernah menikah. Ia punya seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, Callum, yang saat Natal ini tak punya lagi ibu. Emma dan Michael, yang telah bersama sejak 3 tahun terakhir, tidak pernah menghabiskan waktu berdua untuk Natal, karena Michael sering bepergian ke luar negeri.
"Tahun ini akan menjadi Natal pertama kami. Dua tahun lalu saya ada di Afghanistan, dan tahun lalu di Siprus," kata Michael yang berasal dari Morecambe, Lancashire.
Berbicara soal penyakit anaknya, Debbie Grice (56) ibunda Emma, mengatakan. "Itu dimulai dengan bisul di lidahnya. Waktu itu dia tidak menganggap sebagai masalah. Namun akhirnya, dia pergi ke dokter dan menyarankan untuk biopsi pada akhir Desember tahun lalu. 6 Januari dia ingin mendapatkan hasil dari pemeriksaan itu. Dia pergi bersama Callum dan ternyata dia terkena kanker lidah," jelas Debbie.
Februari, Emma menjalani dua operasi mengangkat sebagian lidahnya. Meskipun menjalani radioterapi intensif, pihak keluarga mendapat informasi di bulan Juli bahwa kanker yang diderita Emma tidak dapat disembuhkan,
"Sebetulnya setelah empat minggu radioterapi, dokter bilang tidak ada masalah. Tapi di bulan Juli,  kami dikabari bahwa kanker ini mungkin sudah menyebar ke hati, paru-paru, leher, dan panggul," kata Debbie.
Ketika Emma dirawat selama beberapa hari di rumah sakit pada bulan November, keluarganya memberi kabar bahwa dia tidak akan bisa bertahan hingga lebih dari 24 jam.  "Karena itu kami ingin mengadakan pernikahan di rumah sakit pada 28 November. Tapi dimajukan jadi tanggal 20 November. Emma tidak mau menikah setelah tanggal itu," kata Debbie.
"Saya membawakannya baju pengantin, tapi Emma tidak mau memakainya. Ia hanya ingin menyimpannya. Akhirnya, kami memakaikannya di peti jenazah," kata Debbie.
Emma bukanlah seorang perokok. Ia sebagian kecil dari orang-orang yang menderita kanker mulut setiap tahunnya. "Emma sama sekali tidak pernah mengeluh, ia sangat penyayang dan peduli. Ia bahkan optimis mampu mengalahkan kanker ini," tambah Michael.
Menurut Michael, Emma selalu bilang dia ingin orang-orang peduli dengan kanker lidah, karena itu harus memeriksakan kesehatan gigi secara rutin.
"Kami sering bicara soal menikah di masa depan, bicara tentang membeli sebuah rumah dan punya anak. Kami punya perencanaan apabila kondisi dia membaik. 

No comments:

Post a Comment