Sedikitnya 145 orang tewas ketika akhirnya penjahat terakhir dari kelompok sembilan orang itu terbunuh, kata pejabat pemerintah dan petugas medis.
Seorang juru bicara Taliban Pakistan membenarkan kelompoknya bertanggung jawab atas serangan tersebut sebagai balasan operasi militer di distrik Waziristan Utara.
Serangan oleh para militan dimulai sekitar jam 10.00, di mana penyerbu menyamar sebagai pasukan paramiliter dan memanjat tembok belakang Sekolah Umum dan Sekolah Tinggi Angkatan Darat, yang total memiliki 2.500 murid.
Mereka langsung menyerbu dengan granat dan melepas tembakan tanpa pandang bulu. Pembantaian paling keji terjadi di auditorium utama, saat seorang instruktur tentara sedang memberi pelajaran PPPK. Peristiwa ini mengulang kembali tragedi serangan di sebuah sekolah di Beslan, Rusia, pada 2004.
Sebagian siswa mampu meloloskan diri. Siaran televisi menunjukkan siswa dengan seragam sweater dan blazer hijau dievakuasi dari gedung. Sebagian lagi yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit lain, Lady Reading, di mana juga terdapat banyak orang tua yang gelisah mencari kabar.
Rumah sakit itu kemudian merilis daftar korban tewas, banyak di antaranya belum teridentifikasi.
Pada petang hari, tentara menuntaskan pembersihan di tiga area. Setelah penyerang terakhir tewas, mereka juga mencari bom yang mungkin ditaruh militan.
No comments:
Post a Comment