Poker Online Indonesia - Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (12/6) membantah bahwa senjata genggam anti-pesawat buatan China telah jatuh ke kelompok militan di Irak dan Suriah, menegaskan China memberlakukan kontrol ekspor yang ketat.
Kelompok Small Arms Survey yang berbasis di Jenewa, Swiss, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara portabel, atau MANPADS, telah dijarah dari Libya atau diakuisisi oleh militan, memicu ancaman yang signifikan terhadap penerbangan komersial.
"Sejak 2011, kelompok bersenjata di Irak dan Suriah telah memperoleh puluhan MANPADS generasi terbaru buatan China dan Rusia, termasuk sistem yang sebelumnya tidak terlihat di luar kendali pemerintah," kata kelompok itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, mengatakan laporan itu tidak benar.
"China tidak mengekspor senjata ke entitas non-negara atau negara-negara yang berada di bawah sanksi embargo senjata dari Dewan Keamanan PBB," kata Hong. "China akan terus melakukan kontrol yang efektif dan ketat atas perdagangan militer."
Menurut Stockholm International Peace Research Institute, ekspor senjata China meningkat 143 persen antara dari periode 2005-2009 dengan periode 2010-2014, membuat China menjadi pemasok terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia.
China telah berulang kali mengatakan pihaknya melakukan ekspor senjata dengan bertanggung jawab senjata dan mengikuti semua konvensi dan peraturan internasional.
No comments:
Post a Comment